Sistim Kogenerasi (Cogeneration) di Pabrik Gula

Cogeneration atau combined heat and power (CHP) adalah penggunaan mesin kalor atau pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik dan panas yang berguna pada saat yang bersamaan. Banyak industri proses seperti pabrik kimia, penyulingan minyak, dan pabrik pulp dan kertas, membutuhkan panas proses dalam jumlah besar untuk operasi seperti reaktor kimia, kolom distilasi, pengering uap, dan penggunaan lainnya. Panas ini, yang biasanya digunakan dalam bentuk uap (steam), dapat dihasilkan pada tekanan rendah (jenuh) yang biasanya digunakan dalam pemanasan atau dapat dihasilkan pada tekanan yang jauh lebih tinggi (lewat jenuh) dan melewati turbin terlebih dahulu untuk menghasilkan listrik. Dalam turbin, tekanan dan suhu uap (steam) tinggi menjadi turun karena energi internal uap (steam) diubah menjadi kerja (energi gerak). Uap bertekanan rendah yang keluar dari turbin kemudian digunakan untuk mencukupi kebutuhan panas dalam proses. (wikipedia.org)

Sistim Kogenerasi (Cogen) di Pabrik Gula

Pabrik gula dengan sistim pembangkitnya merupakan sistim kogenerasi seperti yang ditunjukkan dalam gambar diatas. Sistem kogenerasi di pabrik gula saat ini umumnya terdiri dari boiler sebagai penghasil uap dengan bahan bakar ampas dari stasiun ekstraksi (gilingan) kemudian uap dari boiler yang masih bertekanan tinggi (20-100 kg/cm2g) sebagian digunakan untuk menggerakkan turbin alternator (generator) untuk membangkitkan listrik dan sebagian digunakan untuk menggerakkan turbin penggerak di stasiun gilingan baik untuk menggerakkan pisau tebu, unigrator/shredder dan roll gilingan. Uap keluar dari turbin-turbin penggerak tersebut pada tekanan rendah (1-2 kg/cm2g) kemudian digunakan untuk mencukupi kebutuhan uap pemanas dalam proses pabrikasi gula mulai dari stasiun pemurnian, penguapan, masakan hingga penyelesaian.

Listrik yang dihasilkan dari stasiun pembangkit listrik digunakan untuk mencukupi kebutuhan listrik dalam proses pabrikasi umumnya untuk menggerakkan pompa-pompa dan peralatan lain yang membutuhkan listrik untuk bekerja atau dapat juga digunakan untuk menggerakkan pisau tebu, unigrator/shredder dan roll gilingan bila dikehendaki. Jumlah listrik yang dapat dihasilkan dari pabrik gula yang standar (ideal) dapat berlebih apabila semua ampas yang dihasilkan dibakar diboiler untuk membangkitkan listrik kemudian kelebihan listrik dapat dijual ke jaringan listrik negara (PLN) sebagai penghasilan tambahan dari pabrik gula tersebut.

Istilah kogenerasi sendiri atau disingkat cogen pada kenyataannya digunakan sebagai istilah bila pabrik gula sudah mampu menjual listrik ke jaringan listrik negara (PLN), padahal bila dicermati dari definisi istilah kogenerasi yaitu membangkitkan 2 jenis energi dalam hal ini di pabrik gula yaitu energi listrik dan panas dalam bentuk uap secara bersamaan dari bahan bakar yang sama, maka dapat dipastikan bahwa semua pabrik gula berbasis tebu sudah memiliki sistim kogenerasi baik sudah mampu menjual listrik maupun belum. Idealnya pabrik gula yang sudah standar dalam arti sudah “self-sufficient energy pasti sudah mampu melakukan penjualan kelebihan lisriknya ke jaringan listrik negara (PLN) untuk mendapatkan pendapatan tambahan dari hasil samping produksi berupa listrik.


Diskusi topik ini dapat dilakukan disini: Facebook / Linkedin / Twitter / Tumblr

Share this article:
error: Alert: Content is protected !!